LAPORAN
PRAKTIKUM
PLANKTONOLOGI
DAN TUMBUHAN AIR
DISUSUN
OLEH :
NAMA : MASRUR ROFIQI
NIM :
C1K 011 028
KELOMPOK :
5 (LIMA)
PROGRAM
STUDI BUDUDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Praktikum Planktonologi telah seslesai disusun oleh :
Nama : Masrur Rofiqi
NIM : C1K 011 028
Kelampok
: 5
Mengetahui :
Asisten
Praktikum Dosen
Penanggung Jawab
A. RIZA BAROQI SALNIDA
YUNIARTI L. SP.i. MSi
NIM
: C1K 010 003 NIP :
Praktikan
MASRUR
ROFIQI
NIM : C1K 011 028
ABSTRAK
Praktikum plnktonologi dan tumbuhan air ini dilaksanakan
pada hari minggu, 2 Desember 2012 di bendungan Sedau Lombok Barat dan pengamatan
mikroskop pada hari Senin, 3 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya Perairan sedangkan
praktikum pengambilan sempel air laut dilakukan pada tanggal 9 Desember 2012 di
BBL Sekotong Desa Elak-Elak Kecamatan Sekotong Barat Kabupaten Lombok Barat. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis plankton, menghitung kepadatan
dan cara mengidentifikasinya, dan untuk mengetahui peran plankton dan tumbuhan
air bagi perairan. Adapun peralatan yang digunakan saat praktikum yaitu ember, planktonnet,
botol film, kertas label, mikroskop, gelas benda, dan gelas penutup. Selain
alat adapun bahan yang digunakan adalah lugol, MnSO4 , alkali Iodida
azida, H2SO4, Na2S2O3,
sampel plankton dan tumbuhan air. Dari hasil praktikum didapatkan kesimpulan yang
didapatkan plankton di perairan tawar ditemukan berjenis Naviculla sp., Nitzschra
bicbssonii, Cyclolella stelligera, Daphnia sp., dan Anabaena sp., Sedangkan
plankton air laut berjenis Trichocerca sp., dan Rhizosolena sp. Sedangkan
tumbuhan air yang didapatkan yaitu berjenis eceng gondok. Jumlah kepadatan
plankton di air tawar yaitu 12151,2 individu/Liter, sedangkan air laut
didapatkan 8101,12 individu/liter. Bendungan Sedau tidak cocok untuk budidaya karena
masih banyak aktifitas manusia.
Kata
kunci : Plankton, Eceng gondok
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Puji
syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Planktonologi dan Tumbuhan Air ini
sesuai dengan rencana dan tanpa hambatan. Praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini merupakan salah satu wujud dari
aktivitas praktikum lapangan Program
Studi Budidaya Perairan.
Dan yang kedua kalinya, shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah menuntun umat manusia menuju kehidupan
yang mulia dan hakiki.
Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen pengasuh mata kuliah Planktonologi dan Tumbuhan Air
yaitu Salnida Yuniarti L.
S.Pi, M.Si dan para Co.Ass. praktikum Planktonologi dan Tumbuhan
Air yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaian laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini tepat pada
waktunya.
Laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik serta
saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dari segala pihak guna untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini bisa
bermanfaat dan berguna bagi para praktikan Planktonologi dan Tumbuhan Air pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Wassalaamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Mataram, 20 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
RINGKASAN................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB 1. Pendahuluan............................................................................... ... 1
1.1 Latar belakang........................................................................... ... 1
1.2 Tujuan praktikum....................................................................... ... 1
BAB 2. Tinjauan Pustaka............................................................................ 2
BAB 3. Cara Praktikum.............................................................................. 4
3.1 Waktu dan tempat......................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................. 4
3.2.1 Alat.............................................................................................. 4
3.2.2 Bahan.......................................................................................... 4
3.3 Prosedur Kerja............................................................................... 4
BAB 4. Hasil dan Pembahasan................................................................... 7
4.1 Hasil pengamatan.......................................................................... 7
4.2 Analisis Data................................................................................. 13
4.3 Pembahasan................................................................................. 17
BAB 5. Penutup....................................................................................... .. 20
5.1 Kesimpulan................................................................................ .. 20
5.2 Saran.......................................................................................... .. 20
DAFTAR FUSTAKA.................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Alat dan
bahan praktikum........................................................... 4
TABEL 2. Parameter fisika dan kimia air tawar........................................... 7
TABEL 3. Parameter biologi plankton air tawar............................................ 7
TABEL 4. Plankton air laut........................................................................... 11
TABEL 5. Tumbuhan air.............................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Naviculla Sp............................................................................ 7
GAMBAR 2. Nitzschia
Biebssonii................................................................ 7
GAMBAR 3. Cyclolella
stelligera.................................................................. 8
GAMBAR 4. Nitzschia
Biebssonii................................................................ 8
GAMBAR 5. Daphnia
Sp. ............................................................................ 8
GAMBAR 6. Nitzschia Biebssonii............................................................... 9
GAMBAR 7. Daphnia
Sp.............................................................................. 9
GAMBAR 8. Anabaena
Sp.......................................................................... 10
GAMBAR 9. Nitzschia
Biebssonii............................................................... 10
GAMBAR 10. Anabaena
Sp........................................................................ 10
GAMBAR 11. Trichorcerca Sp. ................................................................. 11
GAMBAR 12. Rhizosolenia
Sp. .................................................................. 11
GAMBAR 13. Kangkung ............................................................................. 12
GAMBAR 14. Eceng Gondok...................................................................... 12
GAMBAR 15.Eceng Gondok....................................................................... 12
GAMBAR 16. Kangkung ............................................................................. 12
GAMBAR 17. Eceng Gondok...................................................................... 12
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organismee,
salah satu diantaranya plankton. Plankton merupakan organisme yang hidupnya
melayang-layang diperairan. Plankton terdiri atas organisme-organisme yang
berukuran kecil (mikroskopik) yang jumlahnya sangat banyak dan plankton tidak
cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar.
Plankton merupakan makanan alami organisme perairan,
sebagai produsen utama di perairan adalah fitoplankton sedangkan organisme
konsumen adalah zooplankton, larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya. Oleh
karena itu plankton merupakan organismee yang keberadaannya sangat diperlukan
atau harus ada didalam perairan karena plankton adalah bahan utama rantai
makanan di perairan. Sedangkan tumbuhan air berfungsi untuk tempat perlindungan,
pemijahan, bertelur, dan berkembang biak ikan atau mahluk hidup didalamnya.
Oleh karena itu tumbuhan air sangat diperlukan juga oleh mahuk hidup yang
berada pada perairan.
2.2 Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan praktikum ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui cara pengambilan sampel plankton
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis plankton
3.
Untuk
mengetahui cara menghitung plankton
4.
Untuk
mengetahui cara mengidentifikasi plankton
5.
Untuk
mengetahui peran tumbuhan air sebagai indicator kesuburan perairan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Meroplankton
merupakan atau sering disebut sebagai plankton sementara karena meroplankton
ini menjalani kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur
hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai benthos yang hidupnya menetap
dan melekat didasar perairan (Lukman, 2008).
Plankton
didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagic
(bagian atas) samudra, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap
sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan
untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan mahluk hidup dilaut, palankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut, ukurannya
sangat kecil. Walaupn termasuk jenis mahluk hidup, plankton tidak mempunyai
kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya
(Anonim, 2008).
Ada
beberapa cara untuk mengangkap plankton anatara lain centrifuge method,
filtration method, dan penangkapan menggunakan planktonet, cara yang paling
mudah adalah dengan menggunakan planktonet yaitu dengan menyaring sejumlah air dengan
sejumlah air tersebut dan plankton jatuh pada kantong saring. Setelah disiram
sampel diawetkan dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop (Yulianti, 2006).
Berdasarkan
jenisnya, plankton dibedakan menjadi dua yaitu zooplankton yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, namun terkadang dapat merombak senyawa komplek
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dan yang kedua yaitu fitoplankton yang
merupakan biota perairan yang memiliki klorofil untuk melakukan proses
fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan untuk prosesreSp.irasi
biota akuatik lainnya (Yasmawardani, 2006).
Tumbuhan
air merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya. Keragaman
tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada di perairan tersebut.
Warna tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh terdapatnya pigmen tambahan yang terlarut
di dalam air yang dinamakan fitoksianin (Bagyo, 2005).
Eceng
gondok hidup mengapung di air dan kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sangatlah cepat. Eceng gondok memiliki tinggi 0,4-0,8 meter dan
tidak mempunyai batang, berbentuk oval dan pangkal meruncing, dan tangkai
mengembung. Tumbuhan ini mengapung di atas permukaan air sehingga dengan mudah
dapat dikenal dibandingkan dengan tanaman
air lainnya (Hutabarat, 1986).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Minggu, 2 Desember 2012 di Bendungan Sedau Lombok Barat, dan
diidentifikasi pada hari Senin, 3 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya
Perairan Fakultas Pertanian. Sedangkan pengambilan sampel plankton air laut
dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Desember 2012 di Desa Elak-Elak Kecamatan
Sekotong Barat Kabupaten Lombok Barat dan identifikasi plankton pada hari Senin,
10 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
Adapun alat dan bahan praktikum adalah
Tabel 1. Alat dan Bahan
No.
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
A.
|
Alat Praktikum
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
Botol film
Planktonet
Kertas label
Pipet tetes
Ember
Mikroskop
PH pen digital
Secchi disc
Thermometer
Gelas benda dan penutup
Tali rapia
Botol DO
|
Tempat sampel air plankton
Untuk menyaring plangkton
Untuk memberikan keterangan
Untuk mengambil cairan sampel
Untuk mengambil sampel air
Untuk mengamati plankton
Untuk mengukur nilai PH
Untuk mengukur kecerahan
Utnuk mengukur suhu
Menaruh sampel/air untuk diamati
Untuk mengukur luas
Untuk mengambil air
|
B.
|
Bahan Praktikum
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Air sampel
Lugol
Aquades
Sampel plankton
Tumbuhan air
H2SO4
Na2S3O2
MnSO4
|
Bahan utama identifikasi plankton
Larutan pengawet plankton
Larutan
Sampel yang akan diamati
Sampel tumbuhan air
Larutan
Larutan
Larutan
|
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan
pada saat praktikum adalah:
a.
Pengukuran
Suhu
-
Dimasukkan
thermometer kedalam bendungan dengan kedalaman tertentu.
-
Diamati
perubahan suhu yang terjadi di thermometer.
b.
Pengukuran
Kecerahan
-
Diturunkan
secchi disc sampai dasar perairan
-
Diangkat
secara perlahan secci disc tersebut sampai tampak
-
Diukur
panjang tali yang masuk keperairan menggunakan meteran dan dicatat hasilnya
c.
Pengukuran
PH
-
Dikeringkan
dan dimasukkan PH pen digital didalam perairan sampai alat tersebut menunjukkan
PH
-
Dicatat
angka yang berada di layar PH pen digital
d.
Pengukuran
DO
-
Diambil
menggunakan botol khusus DO (jangan sampai ada gelembung udara), tutup kembali
-
Ditambahkan
1 ml MnSO4 dan 1 ml alkali iodide azida dengan pinset tetes
-
Ditutup
dan dihomogenkan (biarkan mengendap)
-
Dibiarkan
gumpalan mengendap 5-10 menit
-
Ditambah
1 ml H2SO4 pekat, tutup dan dihomogenkan hingga endapan
larut sempurna
-
Dimasukkan
50 ml air sampel kedalam tabung erlen meyer 150 ml
-
Di
titrasi dengan Na2S2O3 dengan indicator anulab sampai
berwarna biru tepat hilang dan diamati.
-
Dihitung
kandungan DOnya
e.
Pengambian
plankton
-
Diambil
sampel air di perairan dengan ember 5 liter
-
Disaring
sampel air menggunakan planktonet
-
Diulang
prosedur 1 dan 2 sebanyak 5 kali
-
Dipindahkan
sampel air yang tersaring oleh planktonet kedalam botol film
-
Ditutup
botol film dan diberi label (sesuai waktu dan tempat pengambilan sampel)
-
Diberikan
lugol sebanyak 2-3 tetes pada sampel plankton, di hari identifikasi.
f.
Pengamatan
Dengan Mikroskop
-
Disiapkan
botol sampel, pipet tetes, gelas benda dan gelas penutup
-
Dikocok
sampel plankton agar plankton tersebut tersuspensi
-
Diambil
1 tetes plankton dengan pipet tetes kedalam gelas benda dan ditutuup dengan
gelas penutup
-
Diamati
dalam mikroskop dari bidang pandang 1-5 dan di gambar
-
Diidentifikasi
plankton yang telah diamati dengan buku taksonomi dan identifikasi.
-
Hitung
jumlah kepadatan plankton
g.
Pengambilan
Sampel Tumbuhan Air
-
Diambil
secara langsung tumbuhan air yang ada di permukaan air
-
Dicatat
jenis tumbuhan air yang diamati
BAB IV. HASIL DAN PEMBHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Table
1. Parameter fisika dan kimia air tawar
No.
|
Stasiun
|
kelompok
|
Fisika
|
Kimia
|
||
Suhu (0C)
|
Kecerahan
(cm)
|
PH
|
DO (mg/L)
|
|||
1
|
I
|
1
|
25 0C
|
Tidak
dapat diukur (dangkal)
|
8,33
|
4,3
|
2
|
26 0C
|
Tidak
dapat diukur (dangkal)
|
8,33
|
4,3
|
||
2
|
II
|
3
|
28 0C
|
20 cm
|
7,79
|
10,9
|
4
|
30,9 0C
|
50 cm
|
7,79
|
13,5
|
||
3
|
III
|
5
|
25 0C
|
22 cm
|
8,1
|
8,1
|
6
|
26 0C
|
15 cm
|
8
|
4,7
|
Table 2. Parameter biologi plankton
air tawar
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1
|
1
|
|
Navicula
SP.
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
2
|
1
|
|
Cyclolella
Stelligera
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
2
|
II
|
3
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
|
Daphnia
SP.
|
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
|
4
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
1
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
|
Daphnia
SP.
|
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
III
|
5
|
1
|
-
|
-
|
-
|
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
5
|
2
|
|
Anabaena
SP.
|
|
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
6
|
1
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
|
Anabaena
SP.
|
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
Table 3.
Plankton air laut
No.
|
Stasiun
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
|
Trichorcerca
SP.
|
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
||
4
|
-
|
-
|
-
|
||
5
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
II
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
||
3
|
|
Rhizosolenia
SP.
|
|
||
4
|
-
|
-
|
-
|
||
5
|
-
|
-
|
-
|
Tabel 4.
Tumbuhan Air
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Gambar
|
Nama Lokal
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1 dan2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
II
|
3 dan 4
|
|
Kangkung
|
1
|
|
Eceng gondok
|
1
|
|||
3
|
III
|
5 dan 6
|
|
Eceng gondok
|
1
|
|
Kangkung
|
1
|
Kalasifikasi eceng gondok
Kingdom : Plantae
Divisi : Sp.ermatopida
Sub
divisi : AngioSp.erma
Kelas : Monocotyledoneae
Sub
kelas : Pontederra ceae
Marga :
Eichornia
Jenis : Eischorniacrassopes
solm
Nama
Lokal : Eceng gondok
4.2
Analisis Data
A. Perhitungan data plankton
1.
Kelompok
1
Ulangan I : Lapang pandang : 1. Jumlah 0
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 2
Ulangan II : kosong
Ulangan III : kosong
Rumus N = n 

Keterangan : N = Jumlah total plankton
(individu/L)
n =
Jumlah rata-rata total individu palankton
A =
Luas gelas penutup (400 mm2 )
B =
Luas satu lapang pandang (0,79 ml)
C =
Volume air tersaring (50 ml)
D =
Volume air (0,05 ml)
E =
Volume air yang tersaring (25 ml)
Ulangan I
n =
= 0,6 individu

Ulangan II
N = n


= 0,6 

= 12151,68 individu / liter
2.
Kelompok
2
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 0
2.
Jumlah 7
3.
Jumlah 2
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 22
Ulangan II dan III : kosong
Ulangan I
n
=
=
= 6,2 individu


Ulangan 2 dan 3 : kosong
N = n


= 6,2 

= 125562,4 individu / liter
3.
Kelompok
3
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 1
Ulangan II
Lapang pandang : 1. Jumlah 2
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 2
5.
Jumlah 1
Ulangan III
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan I : n =
= 0,8 individu

Ulangan II : n =
= 1,4 individu

Ulangan III : n =
= 0,6 individu

Ulangan I
n =
individu

N = n


= 0,93 

= 18835,104 individu / liter
4.
Kelompok
4
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,4 individu

Ulangan I
N = n


= 0,4 

= 8100,8 individu / liter
5.
Kelompok
5
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,6 individu

Ulangan I
N = n


= 0,6 

= 12151,2 individu / liter
6.
Kelompok
6
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,4 Individu

Ulangan I
N = n


= 0,4 

= 8100,8 individu / liter
4.3
Pembahasan
Plankton didefinisikan sebagai organismee
hanyut dan berukuran kecil (mikroskopik). Secara luas planktin merupakan salah
satu organismee terpenting di dunia karena menjadi bekal makanan untuk
kehidupan aquatik. Bagi kebanyakan mahluk hidup perairan tawar plankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan,
walaupun beerjenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan
arus atau angin yang menghanyutkannya (Anonim, 2008).
ASp.ek yang digunakan pada plankton air
tawar adalah suhu, kecerahan, PH, dan DO karena keempat aSp.ek tersebut sangat
berpengaruh untuk kelangsungan hidup plankton. Suhu merupakan salah satu parameter
fisika yang dipengaruhi oleh kecerahan dan kedalaman suatu perairan. Air yang
dangkal dan daya tembus cahaya matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu
suatu perairan. Pada saat pengukuran di outlet bendungan Sedau pada stasiun III
di dapatkan suhu sebesar 25 0C untuk perairan tawar dan untuk
perairan laut didapatkan suhu sebesar 31 0C yang dilakukan di
Sekotong Barat, Lombok Barat. Dari kedua hasil pengukuran tersebut diketahui
bahwa “plankton-plankton dapat tumbuh dengan baik dan dapat bereproduksi dengan
cepat karena suhu yang biasa tempat hidup plankton adalah berkisar antara 20 0C
– 30 0C” (anonym 2008).
Dari pengamatan yang dilakukan terdapat 5
jenis plankton di perairan tawar dan 2 jenis di air laut. 5 jenis plankton air
tawar adalah Naviculla sp., Nitzschra
biebssonii, Cyclolella stelligera, Daphnia sp., Anabaena sp., sedangkan
pada air laut yang didapatkan jenis plankton Trichocerca sp. dan Rhizosolehia sp..
Menurut (Bagyo, 2005) Nitzschra
biebssonii yaitu diatom penulis perairan yang memiliki ciri-ciri yaitu alga
bersel tunggal menghasilkan neuromikin, memiliki raphe yagn merupakan rongga
udara yang berwarna biru kehijauan sel-sel berbentuk lonjong, hidup sebagai
saprofit. Plankton ini menjadi bentik di air tawar maupun dilaut dan sebagai
makan tropang dan abalon.
Daphnia sp.
memilik segmen tubuh hampir tidak terlihat. Kepala menyatu dan bentuk
membungkuk kearah tubuh bagian bawah dan terlihat dengan jelas melalui lekukan.
Bagian tubuh yang paling terlihat yaitu mata, antena, dan sepasang seta.
Plankton jenis ini banyak ditemukan didaerah tropis yang berhabitat hampir
disemua perairan, hal ini didukung oleh pernyataan Bagyo (2005).
Anabaena sp. memiliki ciri-ciri bersel satu, bentuk bekang, umumnya tidak
bergerak dan tidak berkoloni. Memiliki selaput lendir yang berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel, memiliki perkembangan vegetatif yang menahan
baeosit, pernyataan ini dikuatkan oleh Anonim (2006). Peran plankton adalah
menyambut nitrogen dan bersimbiosis dengan tumbuhan paku.
Cyclolella stelligera hidup di perairan dan salah satu penyusun plankton. Hal
ini didukung oleh pernyataan Bagyo (2005) bahwa Cyclolella stelligera merupakan diatom kecil dengan diameter sel
3-5 mm, hidup di perairan, memiliki alat yang memusat pada permukaan cawan karena
cara hidup plankton ini adalah melayang didalam air dengan alat dari atau sayap
dengan perantara lendir.
Dari kelima plankton di perairan
bendungan Sedau, yang mendominasi yaitu plankton Nitzschra biebssonii karena plankton berjenis ini merupakan
plankton yang hidupnya berawal dari bentik dan cara reproduksinya yang cepat.
Plankton ini juga merupakan berjenis alga yang bersel tunggal dan sklus
hidupnya saprofit.
Pada plankton air laut hanya didapatkan du jenis plankton
yaitu Trichocerca sp. dan Rhizosolena sp.. Sedikitnya yang
didaptkan plankton air laut ini disebabka oleh system pengambilannya yang salah
seperti tidak sampai 5 kali penyaringan, dll. Oleh kerena itu pada saat
pengambilan sampel plankton air laut harus dilakukan dnegan benar.
Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang
hidupnya di air, hal ini didukung oleh pendapat Bagyo (2005) bahwa tumbuhan air
merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya. Keragaman
tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada diperairan tersebut dan warna tumbuhan air disebabkan
oleh terdapatnya pigmen tumbuhan yang terlarut didalam air yang dinamakan
fitoksianin.
Pada saat praktikum di lapangan
didapatkan tumbuhan air eceng gondok. Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang
memiliki daya regnerasi yang cepat. Menurut Anonim (2005) bahwa eceng gondok
berupa serabut yang penuh dengan bulu-bulu alar yang berfungsi sebagai pegangan
yang mengabsorbsi zat-zat makanan yang berada di dalam air.
Eceng gondok berfungsi sebagai tmpat pemijahan, bertelur, dan bereproduksi
ikan-ikan yang tinggal si perairan tawar, hal ini didukung olwh Anonim (2005)
bahwa tumbuhan air merupakan habitat untuk memprbanyak diri mahluk hidup
perairan seperti ikan-ikan. Akan tetapi apabila pertumbuhan eceng gondok sangat
pesat di suatu perairan maka akan terjadi kematian masa ikan, karena tumbuhan
eceng gondok akan menghalangi penetrasi cahaya matahari kedalam perairan dan
menyebabkan kematian pada plankton-plankton dan berdampak pada ikan-ikan. Ini
didukung oleh Hatabrata (1986) bahwa apabila pertumbuhan eceng gondok yang
sangat banyak di perairan maka akan menjadi gulma yang menyebabkan kematian
masal pada ekosistem perairan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa bendungan Sedau tidak cocok untuk melakukan
pembudidayaan karena tempat tersebut memiliki banyak aktivitas manusia, seperti
pengambilan pasir di dalam bendungan Sedau. Akan tetapi pada pengambilan sampek
plankton di BBL Sekotong, cocok untuk dilakukan tempat pembudidayaan ikan
karena di tempat tersebut juga ada dilakukan pembudidayaan.
BAB V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yan dapat ditarik dari pembahasan yaitu :
1.
Dari
hasil pengamatan mikroskop dari sampel air tawar didapatkan 5 jenis plankton
yaitu 5 jenis plankton di perairan tawar dan 2 jenis di air laut. 5 jenis
plankton air tawar adalah Naviculla sp.,
Nitzschra biebssonii, cyclolella stelligera, Daphnia sp., Anabaena sp., dan
sampel air laut didapatkan 2 jenis plankton yatiu Trichocerca Sp. dan Rhizosolehia sp..
2.
Jumlah
pendapatan plankton pada air tawar yatiu 12151,2 individu/liter.
3.
Bendungan
Sedau tidak cocok untuk pembudidayaan karena banyak aktivitas manusia yang akan
merusak ekosistem perairan sedangkan di BBL Sekotong sangat cocok utnuk
pembudidayaan.
5.2 Saran
1. asisten praktikum jangan pernah bosan
untuk membimbing praktikannya
2. Bagi para
praktikan yang selanjutnya supaya lebih serius dalam praktikum, terutama dalam penyediaan
bahan-bahan dan alat-alat praktikum
LAPORAN
PRAKTIKUM
PLANKTONOLOGI
DAN TUMBUHAN AIR
![]() |
DISUSUN
OLEH :
NAMA : MASRUR ROFIQI
NIM :
C1K 011 028
KELOMPOK :
5 (LIMA)
PROGRAM
STUDI BUDUDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Praktikum Planktonologi telah seslesai disusun oleh :
Nama : Masrur Rofiqi
NIM : C1K 011 028
Kelampok
: 5
Mengetahui :
Asisten
Praktikum Dosen
Penanggung Jawab
A. RIZA BAROQI SALNIDA
YUNIARTI L. SP.i. MSi
NIM
: C1K 010 003 NIP :
Praktikan
MASRUR
ROFIQI
NIM : C1K 011 028
ABSTRAK
Praktikum plnktonologi dan tumbuhan air ini dilaksanakan
pada hari minggu, 2 Desember 2012 di bendungan Sedau Lombok Barat dan pengamatan
mikroskop pada hari Senin, 3 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya Perairan sedangkan
praktikum pengambilan sempel air laut dilakukan pada tanggal 9 Desember 2012 di
BBL Sekotong Desa Elak-Elak Kecamatan Sekotong Barat Kabupaten Lombok Barat. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis plankton, menghitung kepadatan
dan cara mengidentifikasinya, dan untuk mengetahui peran plankton dan tumbuhan
air bagi perairan. Adapun peralatan yang digunakan saat praktikum yaitu ember, planktonnet,
botol film, kertas label, mikroskop, gelas benda, dan gelas penutup. Selain
alat adapun bahan yang digunakan adalah lugol, MnSO4 , alkali Iodida
azida, H2SO4, Na2S2O3,
sampel plankton dan tumbuhan air. Dari hasil praktikum didapatkan kesimpulan yang
didapatkan plankton di perairan tawar ditemukan berjenis Naviculla sp., Nitzschra
bicbssonii, Cyclolella stelligera, Daphnia sp., dan Anabaena sp., Sedangkan
plankton air laut berjenis Trichocerca sp., dan Rhizosolena sp. Sedangkan
tumbuhan air yang didapatkan yaitu berjenis eceng gondok. Jumlah kepadatan
plankton di air tawar yaitu 12151,2 individu/Liter, sedangkan air laut
didapatkan 8101,12 individu/liter. Bendungan Sedau tidak cocok untuk budidaya karena
masih banyak aktifitas manusia.
Kata
kunci : Plankton, Eceng gondok
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Puji
syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Planktonologi dan Tumbuhan Air ini
sesuai dengan rencana dan tanpa hambatan. Praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini merupakan salah satu wujud dari
aktivitas praktikum lapangan Program
Studi Budidaya Perairan.
Dan yang kedua kalinya, shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah menuntun umat manusia menuju kehidupan
yang mulia dan hakiki.
Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen pengasuh mata kuliah Planktonologi dan Tumbuhan Air
yaitu Salnida Yuniarti L.
S.Pi, M.Si dan para Co.Ass. praktikum Planktonologi dan Tumbuhan
Air yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaian laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini tepat pada
waktunya.
Laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik serta
saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dari segala pihak guna untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan praktikum Planktonologi dan Tumbuhan Air ini bisa
bermanfaat dan berguna bagi para praktikan Planktonologi dan Tumbuhan Air pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Wassalaamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Mataram, 20 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
RINGKASAN................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB 1. Pendahuluan............................................................................... ... 1
1.1 Latar belakang........................................................................... ... 1
1.2 Tujuan praktikum....................................................................... ... 1
BAB 2. Tinjauan Pustaka............................................................................ 2
BAB 3. Cara Praktikum.............................................................................. 4
3.1 Waktu dan tempat......................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................. 4
3.2.1 Alat.............................................................................................. 4
3.2.2 Bahan.......................................................................................... 4
3.3 Prosedur Kerja............................................................................... 4
BAB 4. Hasil dan Pembahasan................................................................... 7
4.1 Hasil pengamatan.......................................................................... 7
4.2 Analisis Data................................................................................. 13
4.3 Pembahasan................................................................................. 17
BAB 5. Penutup....................................................................................... .. 20
5.1 Kesimpulan................................................................................ .. 20
5.2 Saran.......................................................................................... .. 20
DAFTAR FUSTAKA.................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Alat dan
bahan praktikum........................................................... 4
TABEL 2. Parameter fisika dan kimia air tawar........................................... 7
TABEL 3. Parameter biologi plankton air tawar............................................ 7
TABEL 4. Plankton air laut........................................................................... 11
TABEL 5. Tumbuhan air.............................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Naviculla Sp............................................................................ 7
GAMBAR 2. Nitzschia
Biebssonii................................................................ 7
GAMBAR 3. Cyclolella
stelligera.................................................................. 8
GAMBAR 4. Nitzschia
Biebssonii................................................................ 8
GAMBAR 5. Daphnia
Sp. ............................................................................ 8
GAMBAR 6. Nitzschia Biebssonii............................................................... 9
GAMBAR 7. Daphnia
Sp.............................................................................. 9
GAMBAR 8. Anabaena
Sp.......................................................................... 10
GAMBAR 9. Nitzschia
Biebssonii............................................................... 10
GAMBAR 10. Anabaena
Sp........................................................................ 10
GAMBAR 11. Trichorcerca Sp. ................................................................. 11
GAMBAR 12. Rhizosolenia
Sp. .................................................................. 11
GAMBAR 13. Kangkung ............................................................................. 12
GAMBAR 14. Eceng Gondok...................................................................... 12
GAMBAR 15.Eceng Gondok....................................................................... 12
GAMBAR 16. Kangkung ............................................................................. 12
GAMBAR 17. Eceng Gondok...................................................................... 12
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organismee,
salah satu diantaranya plankton. Plankton merupakan organisme yang hidupnya
melayang-layang diperairan. Plankton terdiri atas organisme-organisme yang
berukuran kecil (mikroskopik) yang jumlahnya sangat banyak dan plankton tidak
cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar.
Plankton merupakan makanan alami organisme perairan,
sebagai produsen utama di perairan adalah fitoplankton sedangkan organisme
konsumen adalah zooplankton, larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya. Oleh
karena itu plankton merupakan organismee yang keberadaannya sangat diperlukan
atau harus ada didalam perairan karena plankton adalah bahan utama rantai
makanan di perairan. Sedangkan tumbuhan air berfungsi untuk tempat perlindungan,
pemijahan, bertelur, dan berkembang biak ikan atau mahluk hidup didalamnya.
Oleh karena itu tumbuhan air sangat diperlukan juga oleh mahuk hidup yang
berada pada perairan.
2.2 Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan praktikum ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui cara pengambilan sampel plankton
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis plankton
3.
Untuk
mengetahui cara menghitung plankton
4.
Untuk
mengetahui cara mengidentifikasi plankton
5.
Untuk
mengetahui peran tumbuhan air sebagai indicator kesuburan perairan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Meroplankton
merupakan atau sering disebut sebagai plankton sementara karena meroplankton
ini menjalani kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur
hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai benthos yang hidupnya menetap
dan melekat didasar perairan (Lukman, 2008).
Plankton
didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagic
(bagian atas) samudra, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap
sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan
untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan mahluk hidup dilaut, palankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut, ukurannya
sangat kecil. Walaupn termasuk jenis mahluk hidup, plankton tidak mempunyai
kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya
(Anonim, 2008).
Ada
beberapa cara untuk mengangkap plankton anatara lain centrifuge method,
filtration method, dan penangkapan menggunakan planktonet, cara yang paling
mudah adalah dengan menggunakan planktonet yaitu dengan menyaring sejumlah air dengan
sejumlah air tersebut dan plankton jatuh pada kantong saring. Setelah disiram
sampel diawetkan dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop (Yulianti, 2006).
Berdasarkan
jenisnya, plankton dibedakan menjadi dua yaitu zooplankton yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, namun terkadang dapat merombak senyawa komplek
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dan yang kedua yaitu fitoplankton yang
merupakan biota perairan yang memiliki klorofil untuk melakukan proses
fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan untuk prosesreSp.irasi
biota akuatik lainnya (Yasmawardani, 2006).
Tumbuhan
air merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya. Keragaman
tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada di perairan tersebut.
Warna tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh terdapatnya pigmen tambahan yang terlarut
di dalam air yang dinamakan fitoksianin (Bagyo, 2005).
Eceng
gondok hidup mengapung di air dan kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sangatlah cepat. Eceng gondok memiliki tinggi 0,4-0,8 meter dan
tidak mempunyai batang, berbentuk oval dan pangkal meruncing, dan tangkai
mengembung. Tumbuhan ini mengapung di atas permukaan air sehingga dengan mudah
dapat dikenal dibandingkan dengan tanaman
air lainnya (Hutabarat, 1986).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Minggu, 2 Desember 2012 di Bendungan Sedau Lombok Barat, dan
diidentifikasi pada hari Senin, 3 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya
Perairan Fakultas Pertanian. Sedangkan pengambilan sampel plankton air laut
dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Desember 2012 di Desa Elak-Elak Kecamatan
Sekotong Barat Kabupaten Lombok Barat dan identifikasi plankton pada hari Senin,
10 Desember 2012 di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
Adapun alat dan bahan praktikum adalah
Tabel 1. Alat dan Bahan
No.
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
A.
|
Alat Praktikum
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
Botol film
Planktonet
Kertas label
Pipet tetes
Ember
Mikroskop
PH pen digital
Secchi disc
Thermometer
Gelas benda dan penutup
Tali rapia
Botol DO
|
Tempat sampel air plankton
Untuk menyaring plangkton
Untuk memberikan keterangan
Untuk mengambil cairan sampel
Untuk mengambil sampel air
Untuk mengamati plankton
Untuk mengukur nilai PH
Untuk mengukur kecerahan
Utnuk mengukur suhu
Menaruh sampel/air untuk diamati
Untuk mengukur luas
Untuk mengambil air
|
B.
|
Bahan Praktikum
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Air sampel
Lugol
Aquades
Sampel plankton
Tumbuhan air
H2SO4
Na2S3O2
MnSO4
|
Bahan utama identifikasi plankton
Larutan pengawet plankton
Larutan
Sampel yang akan diamati
Sampel tumbuhan air
Larutan
Larutan
Larutan
|
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan
pada saat praktikum adalah:
a.
Pengukuran
Suhu
-
Dimasukkan
thermometer kedalam bendungan dengan kedalaman tertentu.
-
Diamati
perubahan suhu yang terjadi di thermometer.
b.
Pengukuran
Kecerahan
-
Diturunkan
secchi disc sampai dasar perairan
-
Diangkat
secara perlahan secci disc tersebut sampai tampak
-
Diukur
panjang tali yang masuk keperairan menggunakan meteran dan dicatat hasilnya
c.
Pengukuran
PH
-
Dikeringkan
dan dimasukkan PH pen digital didalam perairan sampai alat tersebut menunjukkan
PH
-
Dicatat
angka yang berada di layar PH pen digital
d.
Pengukuran
DO
-
Diambil
menggunakan botol khusus DO (jangan sampai ada gelembung udara), tutup kembali
-
Ditambahkan
1 ml MnSO4 dan 1 ml alkali iodide azida dengan pinset tetes
-
Ditutup
dan dihomogenkan (biarkan mengendap)
-
Dibiarkan
gumpalan mengendap 5-10 menit
-
Ditambah
1 ml H2SO4 pekat, tutup dan dihomogenkan hingga endapan
larut sempurna
-
Dimasukkan
50 ml air sampel kedalam tabung erlen meyer 150 ml
-
Di
titrasi dengan Na2S2O3 dengan indicator anulab sampai
berwarna biru tepat hilang dan diamati.
-
Dihitung
kandungan DOnya
e.
Pengambian
plankton
-
Diambil
sampel air di perairan dengan ember 5 liter
-
Disaring
sampel air menggunakan planktonet
-
Diulang
prosedur 1 dan 2 sebanyak 5 kali
-
Dipindahkan
sampel air yang tersaring oleh planktonet kedalam botol film
-
Ditutup
botol film dan diberi label (sesuai waktu dan tempat pengambilan sampel)
-
Diberikan
lugol sebanyak 2-3 tetes pada sampel plankton, di hari identifikasi.
f.
Pengamatan
Dengan Mikroskop
-
Disiapkan
botol sampel, pipet tetes, gelas benda dan gelas penutup
-
Dikocok
sampel plankton agar plankton tersebut tersuspensi
-
Diambil
1 tetes plankton dengan pipet tetes kedalam gelas benda dan ditutuup dengan
gelas penutup
-
Diamati
dalam mikroskop dari bidang pandang 1-5 dan di gambar
-
Diidentifikasi
plankton yang telah diamati dengan buku taksonomi dan identifikasi.
-
Hitung
jumlah kepadatan plankton
g.
Pengambilan
Sampel Tumbuhan Air
-
Diambil
secara langsung tumbuhan air yang ada di permukaan air
-
Dicatat
jenis tumbuhan air yang diamati
BAB IV. HASIL DAN PEMBHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Table
1. Parameter fisika dan kimia air tawar
No.
|
Stasiun
|
kelompok
|
Fisika
|
Kimia
|
||
Suhu (0C)
|
Kecerahan
(cm)
|
PH
|
DO (mg/L)
|
|||
1
|
I
|
1
|
25 0C
|
Tidak
dapat diukur (dangkal)
|
8,33
|
4,3
|
2
|
26 0C
|
Tidak
dapat diukur (dangkal)
|
8,33
|
4,3
|
||
2
|
II
|
3
|
28 0C
|
20 cm
|
7,79
|
10,9
|
4
|
30,9 0C
|
50 cm
|
7,79
|
13,5
|
||
3
|
III
|
5
|
25 0C
|
22 cm
|
8,1
|
8,1
|
6
|
26 0C
|
15 cm
|
8
|
4,7
|
Table 2. Parameter biologi plankton
air tawar
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1
|
1
|
|
Navicula
SP.
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
2
|
1
|
|
Cyclolella
Stelligera
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
2
|
II
|
3
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
|
Daphnia
SP.
|
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
|
4
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
1
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
|
Daphnia
SP.
|
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
III
|
5
|
1
|
-
|
-
|
-
|
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
|
|
5
|
2
|
|
Anabaena
SP.
|
|
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
|
Nitzschia
biebssonii
|
|
|||
6
|
1
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
|
Anabaena
SP.
|
|
|||
3
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
-
|
-
|
-
|
Table 3.
Plankton air laut
No.
|
Stasiun
|
Bidang Pandang
|
Gambar
|
Nama Sp.esies
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
|
Trichorcerca
SP.
|
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
||
4
|
-
|
-
|
-
|
||
5
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
II
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
||
3
|
|
Rhizosolenia
SP.
|
|
||
4
|
-
|
-
|
-
|
||
5
|
-
|
-
|
-
|
Tabel 4.
Tumbuhan Air
No.
|
Stasiun
|
Kelompok
|
Gambar
|
Nama Lokal
|
Jumlah
|
1
|
I
|
1 dan2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
II
|
3 dan 4
|
|
Kangkung
|
1
|
|
Eceng gondok
|
1
|
|||
3
|
III
|
5 dan 6
|
|
Eceng gondok
|
1
|
|
Kangkung
|
1
|
Kalasifikasi eceng gondok
Kingdom : Plantae
Divisi : Sp.ermatopida
Sub
divisi : AngioSp.erma
Kelas : Monocotyledoneae
Sub
kelas : Pontederra ceae
Marga :
Eichornia
Jenis : Eischorniacrassopes
solm
Nama
Lokal : Eceng gondok
4.2
Analisis Data
A. Perhitungan data plankton
1.
Kelompok
1
Ulangan I : Lapang pandang : 1. Jumlah 0
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 2
Ulangan II : kosong
Ulangan III : kosong
Rumus N = n 

Keterangan : N = Jumlah total plankton
(individu/L)
n =
Jumlah rata-rata total individu palankton
A =
Luas gelas penutup (400 mm2 )
B =
Luas satu lapang pandang (0,79 ml)
C =
Volume air tersaring (50 ml)
D =
Volume air (0,05 ml)
E =
Volume air yang tersaring (25 ml)
Ulangan I
n =
= 0,6 individu

Ulangan II
N = n


= 0,6 

= 12151,68 individu / liter
2.
Kelompok
2
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 0
2.
Jumlah 7
3.
Jumlah 2
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 22
Ulangan II dan III : kosong
Ulangan I
n
=
=
= 6,2 individu


Ulangan 2 dan 3 : kosong
N = n


= 6,2 

= 125562,4 individu / liter
3.
Kelompok
3
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 1
Ulangan II
Lapang pandang : 1. Jumlah 2
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 2
5.
Jumlah 1
Ulangan III
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 1
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan I : n =
= 0,8 individu

Ulangan II : n =
= 1,4 individu

Ulangan III : n =
= 0,6 individu

Ulangan I
n =
individu

N = n


= 0,93 

= 18835,104 individu / liter
4.
Kelompok
4
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 0
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,4 individu

Ulangan I
N = n


= 0,4 

= 8100,8 individu / liter
5.
Kelompok
5
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 1
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,6 individu

Ulangan I
N = n


= 0,6 

= 12151,2 individu / liter
6.
Kelompok
6
Ulangan I
Lapang pandang : 1. Jumlah 1
2.
Jumlah 1
3.
Jumlah 0
4.
Jumlah 0
5.
Jumlah 0
Ulangan II dan III : kosong
n =
= 0,4 Individu

Ulangan I
N = n


= 0,4 

= 8100,8 individu / liter
4.3
Pembahasan
Plankton didefinisikan sebagai organismee
hanyut dan berukuran kecil (mikroskopik). Secara luas planktin merupakan salah
satu organismee terpenting di dunia karena menjadi bekal makanan untuk
kehidupan aquatik. Bagi kebanyakan mahluk hidup perairan tawar plankton adalah
makanan utama mereka. Plankton terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan,
walaupun beerjenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan
arus atau angin yang menghanyutkannya (Anonim, 2008).
ASp.ek yang digunakan pada plankton air
tawar adalah suhu, kecerahan, PH, dan DO karena keempat aSp.ek tersebut sangat
berpengaruh untuk kelangsungan hidup plankton. Suhu merupakan salah satu parameter
fisika yang dipengaruhi oleh kecerahan dan kedalaman suatu perairan. Air yang
dangkal dan daya tembus cahaya matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu
suatu perairan. Pada saat pengukuran di outlet bendungan Sedau pada stasiun III
di dapatkan suhu sebesar 25 0C untuk perairan tawar dan untuk
perairan laut didapatkan suhu sebesar 31 0C yang dilakukan di
Sekotong Barat, Lombok Barat. Dari kedua hasil pengukuran tersebut diketahui
bahwa “plankton-plankton dapat tumbuh dengan baik dan dapat bereproduksi dengan
cepat karena suhu yang biasa tempat hidup plankton adalah berkisar antara 20 0C
– 30 0C” (anonym 2008).
Dari pengamatan yang dilakukan terdapat 5
jenis plankton di perairan tawar dan 2 jenis di air laut. 5 jenis plankton air
tawar adalah Naviculla sp., Nitzschra
biebssonii, Cyclolella stelligera, Daphnia sp., Anabaena sp., sedangkan
pada air laut yang didapatkan jenis plankton Trichocerca sp. dan Rhizosolehia sp..
Menurut (Bagyo, 2005) Nitzschra
biebssonii yaitu diatom penulis perairan yang memiliki ciri-ciri yaitu alga
bersel tunggal menghasilkan neuromikin, memiliki raphe yagn merupakan rongga
udara yang berwarna biru kehijauan sel-sel berbentuk lonjong, hidup sebagai
saprofit. Plankton ini menjadi bentik di air tawar maupun dilaut dan sebagai
makan tropang dan abalon.
Daphnia sp.
memilik segmen tubuh hampir tidak terlihat. Kepala menyatu dan bentuk
membungkuk kearah tubuh bagian bawah dan terlihat dengan jelas melalui lekukan.
Bagian tubuh yang paling terlihat yaitu mata, antena, dan sepasang seta.
Plankton jenis ini banyak ditemukan didaerah tropis yang berhabitat hampir
disemua perairan, hal ini didukung oleh pernyataan Bagyo (2005).
Anabaena sp. memiliki ciri-ciri bersel satu, bentuk bekang, umumnya tidak
bergerak dan tidak berkoloni. Memiliki selaput lendir yang berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel, memiliki perkembangan vegetatif yang menahan
baeosit, pernyataan ini dikuatkan oleh Anonim (2006). Peran plankton adalah
menyambut nitrogen dan bersimbiosis dengan tumbuhan paku.
Cyclolella stelligera hidup di perairan dan salah satu penyusun plankton. Hal
ini didukung oleh pernyataan Bagyo (2005) bahwa Cyclolella stelligera merupakan diatom kecil dengan diameter sel
3-5 mm, hidup di perairan, memiliki alat yang memusat pada permukaan cawan karena
cara hidup plankton ini adalah melayang didalam air dengan alat dari atau sayap
dengan perantara lendir.
Dari kelima plankton di perairan
bendungan Sedau, yang mendominasi yaitu plankton Nitzschra biebssonii karena plankton berjenis ini merupakan
plankton yang hidupnya berawal dari bentik dan cara reproduksinya yang cepat.
Plankton ini juga merupakan berjenis alga yang bersel tunggal dan sklus
hidupnya saprofit.
Pada plankton air laut hanya didapatkan du jenis plankton
yaitu Trichocerca sp. dan Rhizosolena sp.. Sedikitnya yang
didaptkan plankton air laut ini disebabka oleh system pengambilannya yang salah
seperti tidak sampai 5 kali penyaringan, dll. Oleh kerena itu pada saat
pengambilan sampel plankton air laut harus dilakukan dnegan benar.
Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang
hidupnya di air, hal ini didukung oleh pendapat Bagyo (2005) bahwa tumbuhan air
merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya. Keragaman
tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada diperairan tersebut dan warna tumbuhan air disebabkan
oleh terdapatnya pigmen tumbuhan yang terlarut didalam air yang dinamakan
fitoksianin.
Pada saat praktikum di lapangan
didapatkan tumbuhan air eceng gondok. Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang
memiliki daya regnerasi yang cepat. Menurut Anonim (2005) bahwa eceng gondok
berupa serabut yang penuh dengan bulu-bulu alar yang berfungsi sebagai pegangan
yang mengabsorbsi zat-zat makanan yang berada di dalam air.
Eceng gondok berfungsi sebagai tmpat pemijahan, bertelur, dan bereproduksi
ikan-ikan yang tinggal si perairan tawar, hal ini didukung olwh Anonim (2005)
bahwa tumbuhan air merupakan habitat untuk memprbanyak diri mahluk hidup
perairan seperti ikan-ikan. Akan tetapi apabila pertumbuhan eceng gondok sangat
pesat di suatu perairan maka akan terjadi kematian masa ikan, karena tumbuhan
eceng gondok akan menghalangi penetrasi cahaya matahari kedalam perairan dan
menyebabkan kematian pada plankton-plankton dan berdampak pada ikan-ikan. Ini
didukung oleh Hatabrata (1986) bahwa apabila pertumbuhan eceng gondok yang
sangat banyak di perairan maka akan menjadi gulma yang menyebabkan kematian
masal pada ekosistem perairan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa bendungan Sedau tidak cocok untuk melakukan
pembudidayaan karena tempat tersebut memiliki banyak aktivitas manusia, seperti
pengambilan pasir di dalam bendungan Sedau. Akan tetapi pada pengambilan sampek
plankton di BBL Sekotong, cocok untuk dilakukan tempat pembudidayaan ikan
karena di tempat tersebut juga ada dilakukan pembudidayaan.
BAB V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yan dapat ditarik dari pembahasan yaitu :
1.
Dari
hasil pengamatan mikroskop dari sampel air tawar didapatkan 5 jenis plankton
yaitu 5 jenis plankton di perairan tawar dan 2 jenis di air laut. 5 jenis
plankton air tawar adalah Naviculla sp.,
Nitzschra biebssonii, cyclolella stelligera, Daphnia sp., Anabaena sp., dan
sampel air laut didapatkan 2 jenis plankton yatiu Trichocerca Sp. dan Rhizosolehia sp..
2.
Jumlah
pendapatan plankton pada air tawar yatiu 12151,2 individu/liter.
3.
Bendungan
Sedau tidak cocok untuk pembudidayaan karena banyak aktivitas manusia yang akan
merusak ekosistem perairan sedangkan di BBL Sekotong sangat cocok utnuk
pembudidayaan.
5.2 Saran
1. asisten praktikum jangan pernah bosan
untuk membimbing praktikannya
2. Bagi para
praktikan yang selanjutnya supaya lebih serius dalam praktikum, terutama dalam penyediaan
bahan-bahan dan alat-alat praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Identifikasi Tentang Plankton. http://www.google.com [13 Desember
2012]
Bagyo. 2005. Planktonologi. IPB : Bogor
Lukman. 2008. Pengetahuan Plankton di Indonesia.
Djambatan : Jakarta
Yulianti. 2006. Morfologi Plankton. Erlangga : Jakarta
Yusmawardani. 2006. Jenis-Jenis Plankton. Erlangga :
Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Identifikasi Tentang Plankton. http://www.google.com [13 Desember
2012]
Bagyo. 2005. Planktonologi. IPB : Bogor
Lukman. 2008. Pengetahuan Plankton di Indonesia.
Djambatan : Jakarta
Yulianti. 2006. Morfologi Plankton. Erlangga : Jakarta
Yusmawardani. 2006. Jenis-Jenis Plankton. Erlangga :
Surabaya.